Minggu, 09 September 2007

Table manner...

Table manner...
Lihat Edit
Dikirim August 6th, 2007 oleh anjelidesi

Duhh aa ternyata paling bokis deh buat membelai2 hati neng dengan hal2 yang sepertinya tampak sepele. Tapi membuat neng merasa bangga lho aa. Misalnya ketika kami maem sop buntut di Metro.
Saat neng mo duduk, aa menggeserkan kursi di belakang neng, lalu mendorongkannya saat neng akan duduk. Duhh jentel nya...
Penjual membawakan minuman pesanan aa berupa teh panas manis. Dari nampan penjual meletakkan gelas styrofoam didepan aa. Lalu aa bertanya, "teh botol dinginnya mana?"
"Sebentar pak...Lagi diambil." Bisik pelayan sambil berlalu. Aa lalu menggeser gelas teh itu ke tengah meja. Sesaat kemudian, aa lalu mengambil botol teh dingin itu dari nampan pelayan, seraya memperhatikan kebersihan mulut botol. Lalu meletakkannya di depan neng. Aa mengucapkan terimakasih kepada mas pelayan.
"Mangga diminum neng." Senyum aa, sambil menggeser kembali gelas teh nya, lalu mulai minum dari sedotannya.

Gak lama datang pelayan kedua sembari menating nampan besar berisi pesanan makanan. Aa kembali menggeser mangkuk sop buntut yang diletakkan di depannya ke depanku. Hebatnya pelayan cepat menangkap situasi, setelah menaruh mangkuk kedua didepan aa. Kemudian dia meletakkan piring nasi dengan garnish irisan tomat dan ketimun plus 5 keping emping goreng, seiris jeruk nipis dan sekantung plastik sambal, di depanku. Lalu piring kedua diletakkan di depan aa.
Setelah bilang terima kasih, aa lalu mulai mencicipi kuah sop.
"Mmmm, sedep neng..." Katanya seraya tertawa.
Tapi aa kembali memanggil pelayan. Minta agar sendok garpu plastik putih diganti dengan sendok garpu bermerek Stainless Steel itu.

"Hehe, maaf ya neng. Tapi rasanya aneh aja makan di resto begini kayak makan di kapal terbang atau resto PJKA aja." Neng mah senyum2 aja mendengarkan seloroh aa yang menghiburkan itu.
Tapi keliatan kok klo aa memang 'anakbaik' yang gak makan sambil keluyuran di mol. Aa tampak tertawa ketika neng lahap aja makan dengan sendok garpu plastik lentur begitu. Kayaknya cuma habit aja kok, ketika aa mulai lahap maem setelah menerima sendok gapu pengganti yang dimintanya. Aa melakukan showmanship apik ketika mengangkat sekerat buntut dari mangkok. Lalu memisahkan daging dari tulang dengan sendok garpu lalu menyuapnya dari piring.
"Sedap neng...Dagingnya lembut dan girinyih." Katanya. Padahal neng tau aa lapar seperti yang terbaca dari sms yang dikirimnya sesaat dah smp Metro, "neng dimana? Aa laper en haus nich."

Sambil makan perlahan, aa ngajakin neng ngobrol ringan yang menyenangkan. Duhh aa...Aa kok kayak anak mami yang baik deh.
Gak nyana, ternyata sikap aa itu banyak menarik mata pengunjung lain yang tengah makan di kelompok meja dengan 4 kursi itu. Bahkan ada beberapa gadis yang terang2an senang menatapi meja kami. Jengah serasa diperhatikan, setelah membayar bon makan lalu neng mengajak aa jalan. Aa segera berdiri lalu mengarah ke kursi neng. Menyeret kursi duduk neng ke belakang ketika neng berdiri, lalu mengembalikannya ke posisi semula di bawah meja setelah neng mejajari posisi berdiri aa. Setelah bilang makasih ke penjual, lalu kami berjalan sambil diiringi ucapan makasih dari penjual. Subhanallah. Berasa lho beberapa pasang mata menatapi langkah neng ma aa.
Hehe, neng gak salah pilih deh. Si aa ini memang sosok pria jantan lelanang jagad. Janjinya sih bakal jadi government buat neng aja.

Tidak ada komentar: